Kankemenag Jombang Siaran Pers

Launching Gema Hijas dan Gema Sajadah, Madrasah Tanam Setengah Juta Pohon dan Kumpulkan 3,5 Ton Sampah

Jombang (Humas Kemenag) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang (Kemenag Jombang) melaksanakan launching Gerakan Madrasah Sampah Jadi Sedekah (Gema Sajadah) dan Gerakan Madrasah Hijau dan Asri (Gema Hijas) pada puncak peringatan Hari Bumi Tahun 2024, Jumat (3/5/2024) di MTsN 11 Jombang.

PJ. Bupati Jombang yang hadir dan melaunching dua gerakan tersebut memberikan apresiasi terselenggaranya Gema Sajadah dan Gema Hijas yang merupakan inovasi dari Kemenag Jombang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) Kabupaten Jombang, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jombang.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Kementerian Agama Kabupaten Jombang atas upaya kolaboratif dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mendorong kepedulian dalam merawat alam dan menjaga lingkungan dengan Gerakan Madrasah Sampah Jadi Sedekah (Gema Sajadah) dan Gerakan Madrasah Hijau dan Asri (Gema Hijas).

Menurutnya permasalahan lingkungan adalah tantangan nyata yang sedang kita hadapi saat ini, tidak hanya di kabupaten jombang, melainkan di seluruh dunia. Ia mengatakan banjir, longsor, kekeringan akibat perubahan iklim, dan permasalahan sampah harus ditangani bersama. Hal ini bukan hanya tugas dari pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat, termasuk lembaga pendidikan.

“Oleh karena itu, lembaga pendidikan, baik instansi formal maupun non-formal, memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk pengetahuan, kesadaran, sikap, perilaku, dan kepedulian kolektif siswa serta generasi mendatang. Madrasah, sebagai lembaga pendidikan yang memiliki keunggulan dalam menyampaikan pesan-pesan dalam Al-qur’an dan hadits, tentunya memiliki peran yang khusus dalam membangun kesadaran akan tanggung jawab kita dalam pengelolaan lingkungan hidup,” ungkap PJ Bupati.

“Semoga kita dapat terus merawat semangat dan istiqamah dalam menjaga gerakan ini agar tetap berkelanjutan. Lebih dari itu, saya juga berharap gerakan ini akan menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk sekolah di lingkup dinas pendidikan, madrasah, kantor, dan masyarakat umum di Kabupaten Jombang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Jombang Muhajir dalam sambutannya mengatakan tujuan utama dari Gema Hijas adalah menjadikan madrasah menjadi hijau dan asri, nyaman untuk belajar, dan menjadi madrasah yang oksigennya melimpah. “Karena itu kalau kita menanam pohon diniatkan untuk sedekah oksigen,” ujar Muhajir.

Berkaitan dengan penamaan Gema Hijas, Muhajir mengaku terinspirasi oleh apa yang dilakukan oleh Muasis NU saat mendengar isu di Arab Saudi yang akan membongkar makam Rasullullah sehingga terbentuk Komite Hijas yang merupakan cikal bakal lahirnya NU.

“Kita di madrasah menamakan gerakan ini dengan gema hijas, ini adalah ikhtiar kita, kalau beliau-beliau waktu itu menyelamatkan makam Rasulullah, kita ingin ikut berperan serta menyelamatkan bumi dengan gerakan yang kita lakukan ini, mudah-mudahan yang dilakukan mendapat barokah dari para muasis NU yang sesungguhnya luar biasa, dari Jombang lahirnya,” tutur pria berkaca mata ini.

Selanjutnya Gema Sajadah, Muhajir menjelaskan ini adalah gerakan madrasah yang ingin agar bisa mengelola sampah jadi sedekah. Pihaknya ingin kalau selama ini problem besar adalah pada sampah, maka melalui Gerakan tersebut sampah bisa bermanfaat. Pria melek IT ini menyebut potensi dari sampah sangat luar biasa. “Dari dua titik pengumpulan sampah yang telah kita lakukan di madrasah itu bisa terhimpun 2,4 juta. Satu titik potensinya 1 juta. Kita punya madrasah mulai RA sampai Madrasah Aliyah ada 811, kita enggak target muluk-muluk, yang kita target hanya sekitar 100 titik saja untuk pengumpulan sampah,” terangnya.

Muhajir berharap Gerakan tersebut menjadi kegiatan yang terstruktur, sistematis, dan masif sehingga melalui sedekah sampah, akan dapat membantu lembaga-lembaga pendikan yang membutuhkan bantuan.

Puncak peringatan Hari Bumi dan Launching Gema Hijas dan Gema Sajadah ditandai dengan penanaman pohon dan sedekah sampah oleh PJ Bupati Jombang dan Kepala Kemenag Jombang. Kegiatan ini juga diikuti secara daring melalui zoom meeting oleh ratusan madrasah di Kabupaten Jombang yang juga melakukan penanaman pohon secara serentak di madrasah masing-masing dengan total setengah juta pohon.

Hingga akhir acara, terkumpul sebanyak 3,5 ton sampah dari 289 titik madrasah/lembaga dengan nilai rupiah sebesar Rp10.002.500,- dan masih dilakukan penimbangan sampah dari madrasah di titik kumpul MTsN 11 Jombang. Pengumpulan sampah dimulai tanggal 25 April lalu.

Humas