Jombang (MAN 1) – Bertempat di Aula Asrama Putri, MAN 1 Jombang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bahas persoalan lingkungan sungai di wilayah Jombang, Jumat (16/9). Kegiatan yang dihadiri oleh Bupati Jombang ini mengangkat tema penelitian peserta didik MAN 1, “Keterkaitan Mitos Suleten, dengan Perilaku Pembuangan Diaper di DAS Brantas:Pendekatan Sosial Ekologi”.
Di hadapan peserta FGD antara lain Kepala Kemenag Jombang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Perangkat Desa, Warga masyarakat, dan Peserta LKIR – 54 Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan dua peserta didik MAN 1 Jombang, yaitu Iyyaka Qilaa Qolbiy dan Eka Destiyana Sari yang lolos lomba karya ilmiah menuju tingkat nasional.
“Ini adalah kompetisi untuk para peserta yang terjaring di Provinsi dan kemudian akan ikut di tingkat nasional untuk karya ilmiah. Semoga ini juga bisa membawa nama baik Kabupaten Jombang,” ujar Mundjidah mengawali sambutannya.
Lebih lanjut Bupati Jombang mengajak masyarakat sekitar untuk menjaga kebersihan DAS Brantas dan tidak langsung mempercayai mitos Suleten. Menurutnya, suleten hanyalah sebuah mitos, sehingga yang terpenting adalah menjaga lestari lingkungan sebagai jejak sejarah untuk anak cucu di masa mendatang.
“Saya pribadi mengajak seluruh masyarakat Jombang untuk menjaga kebersihan DAS Brantas, dan juga masyarakat agar tidak mempercayai mitos suleten, karena itu informasi yang tidak benar adanya,” ungkap Bupati Jombang.
“Suleten hanyalah mitos yang hanya akan mencemari lingkungan. Sekali lagi mari kita menjaga kebersihan DAS Brantas agar lingkungan kita sehat. Karena sejarah paling besar adalah lingkungan yang lestari dan terjaga,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Jombang Erma Rahmawati berharap dukungan dari seluruh pihak terkait agar penelitian yang sedang digarap oleh dua peserta didiknya dapat berhasil maksimal dan memberikan manfaat yang nyata.
“Kita mengadakan FGD yang menghadirkan Bupati, DLH, Kemenag dan Dinas Kesehatan, Kepala Desa Jombang beserta warganya dalam rangka untuk mendukung anak-anak kita yang sedang melakukan penelitian dengan tema ‘Berantas Suleten’. Dan kami juga membutuhkan dukungan dari para pejabat tersebut,” ungkapnya.
Erma melanjutkan, penelitian karya ilmiah ini menyangkut kebersihan lingkungan, seperti pembersihan sampah yang berhubungan dengan Diaper. Nantinya, hasil penelitian tersebut ini akan dibawa ke lomba LKIR yang diadakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Oktober di Jakarta bulan depan.
“Harapan kami tentu anak-anak bisa mengabdi untuk masyarakat terutama dalam bidang penanganan sampah dan bisa menjadi juara di tingkat nasional,” pungkasnya. (dsi)




