Jombang (Kemenag) — Mengawali pekan ini, Senin (30/5/22) Kepala Kemenag Jombang Taufiqurrohman bersilaturahmi dengan para pimpinan lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Jombang dalam rangka penguatan kelembagaan. Hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Darul Hikmah para pimpinan pondok pesantren, madrasah diniyah takmiliyah, lembaga pendidikan quran, dan kepala Raudlatul Athfal sebanyak 400 orang.
“Dalam kesempatan ini saya berterima kasih atas dedikasi, semangat, kinerja, pemberian pendidikan yang tanpa pamrih, tanpa tendensi, tidak mengharapkan dielem, tidak mengharapkan bantuan siapapun kecuali memang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Taufiqurrohman mengawali sambutannya.
“Saya bangga, saya mengapresiasi panjenengan semua yang tanpa disuruh tetapi tergerak dari hati telah mendirikan, untuk meleastarikan pondok pesantren sampai dengan RA. Untuk itu kami ingin apa yang menjadi niatan kita, kita luruskan bahwa niat kita mengabdi dan beribadah kepada Allah melalui lembaga pendidikan kita masing-masing, yakni RA, pondok pesantren, madin, dan TPQ,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, ada 3 poin yang disampaikan oleh Kepala Kemenag. Pertama, Kementerian Agama dalam program prioritasnya, menempatkan moderasi beragama menjadi program prioritas. Hal tersebut karena perbedaan adalah sunnatullah, hukum alam yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. “Kita diperintah dakwah, tentunya dengan cara yang baik, bil hikmah wal mauidhotil hasanah,” ujar Kepala Kemenag.
Kedua, berkaitan dengan percepatan transformasi digital, Taufiqurrohman meminta seluruh elemen di lembaga pendidikan Islam untuk mau belajar dan memanfaatkan perkembangan digital saat ini. Ia mengatakan percepatan transformasi digital adalah dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Untuk melaksanakan tugas di era digitalisasi kami berharap Ibu Bapak mau belajar dan belajar, dan memanfaatkan perkembahan teknologi digital,” ungkapnya.
Ia mencontohkan salah satu penerapan di pondok pesantren adalah digitalisasi dalam pendaftaran santri pondok pesantren. Selain itu ia mengatakan saat ini pendaftaran izin operasional pondok pesantren juga sudah dilakukan secara online.
Ketiga, Taufiqurrohman meminta para pimpinan lembaga lebih perhatian dan peka terhadap tanggung jawab dalam peningkatan kualitas baik kualitas tenaga pendidik dan kependidikan maupun output santri. Untuk itu ia mengimbau untuk meningkatkan akses informasi tidak hanya di internal lembaga saja, namun dengan eksternal, seperti antar lembaga lain, dengan pemerintah setempat, juga akses terhadap pejabat publik, donatur atau para dermawan yang mampu memberikan dorongan pelayanan kepada masyarakat baik di tingkat kabupaten hingga di tingkat nasional.
Paling akhir Kepala Kemenag Jombang berpesan agar pihak lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Jombang menjadi teladan bagi peserta didik serta masyarakat. “Tolong kita berikan teladan akhlak yang baik bagi peserta didik, jauhkan dari sifat takabur, emosional, bersikap tidak baik, karena pondok pesantren, madin, TPQ, dan RA adalah gudangnya akhlak dan sumbernya akhlak,” pungkasnya. (dsi)