Jombang (Kemenag) – Kemenag Jombang menggelar Evaluasi laporan kinerja pada satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang pada hari ini Senin (30/5/22) bertempat di Aula Darussalam setempat. Kegiatan dihadiri oleh kepala madrasah, kepala tata usaha dan operator MAN dan MTsN se-Kab. Jombang.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Jombang Taufiqurrohman mengingatkan bahwa Kabupaten Jombang merupakan barometer nasional dari segala dinamika yang ada termasuk Kantor Kemenag dan madrasahnya. Dari sisi anggaran Kemenag Jombang merupakan satker dengan anggaran terbesar di antara 5 kabupaten di Jawa Timur, yaitu Jombang, Malang, Jember, Sidoarjo, dan Surabaya.
“Oleh karena itu kalau ada sampel audit baik dari Inspektorat Jenderal maupun BPK biasanya Kabupaten Jombang,” terang Taufiqurrohman di damping Kasubbag TU dan Penyelenggara Zawa.
Meskipun demikian, ia menekankan kinerja yang harus laksanakan tidak boleh hanya karena audit. “Namun sebenarnya tidak karena ada audit, tapi karena tugas dan tanggung jawab kita mulai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan, hingga evaluasi dan pelaporan, ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita,” tegas kepala Kemenag.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Taufiqurrohman meminta seluruh satker madrasah untuk mampu membagi waktu. “Memang tugas kita semakin lama tidak semakin ringan, kalau kita tidak membagi waktu menyelesaikan tugas dengan baik, maka tidak akan selesai tugas kita, untuk itu momen kali ini merupakan momen evaluasi, instrospeksi terkait tugas-tugas kita,” katanya.
Taufiqurrohman juga meminta kepada kepala madrasah untuk memberi perhatian terhadap manajemen mulai perencanaan sampai dengan pelaporan. “Apa yang telah diamanatkan oleh negara terhadap kita selaku komponen di satker harus kita tunaikan, harus terencana yang baik sesuai peruntukan, waktu pelaksanaan kegiatan yang memang harus terjadwal sedemikian rupa, kemudian dibagi tugas,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, pria ramah dan humoris ini berharap penyerapan anggaran harus dibarengi dengan kualitas. “Kami berharap penyerapan anggaran baik DIPA, berbasis BOS atau yang lain, ada imbas kualitas, tidak sekadar yang penting terserap dan dilaporkan. Jika hanya yang terpenting terserap, itu akan sia-sia,” pungkasnya. (dsi)
Alhamdulillah diadakan pertemian seperti ini,sehingga yang semula kurang memahami menjadi lebih fahami.terima kasih B.Desi semoga Kemenag Jombang tambah maju dan sucses Aamiin.👍👍👍
Aamiin yaa Robbal Aalamiin…