Kankemenag Jombang

Kepala Kemenag Jombang Buka Diklat Penyuluh Agama Islam Non PNS

Kab. Jombang (Humas). Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya gelar Diklat bagi Penyuluh Agama Islam (PAI) di wilayah kerja Kementerian Agama Kabupaten Jombang. Kegiatan dilaksanakan  di Green Red Hotel Jombang selama 6 hari  (8 s/d 13) yang di ikuti oleh 30 Peserta dari unsur Penyuluh Agama Islam Non PNS.

Pada acara pembukaan, Plt. Kepala Kankemenag Kab. Jombang Leksono memberikan sambutan sekaligus pembinaan kepada peserta. Dalam sambutannya Leksono menyampaikan bahwa pertama, PAI adalah calon penghuni surga, kedua  PAI adalah para pejuang, ujung tombak, juga tangan kanan Kemenag Kab. Jombang di masyarakat. Ketiga, PAI adalah rangkaian seluruh kegiatan mulai nyembelih pitik sampai mengubur jenazah. Keempat, bahwa sekarang dalam kegiatan sudah tidak sulit karena PAI siap untuk melakukan semua kegiatan mulai menjadi pembawa acara sampai dirigen. Kelima, fungsi PAI adalah memberi motivasi kepada masyarakat dengan bahasa agama. Keenam, fungsi PAI adalah urgent kepada masyarakat, pencegahan narkoba dan keluarga sakinah, pemberdayaan wakaf dan zakat. Ketujuh, negara hadir di masyarakat dengan bahasa kyai maka masyarakat akan sami’na wa atho’na. Kedelapan, masyarakat patuh apa kata kyai. Peran penyuluh  kepada masyarakat sangat penting, semisal tentang vaksin covid 19 perlu adanya penjelasan dengan bahasa agama, PAI bisa melaksanakan tugas di masyarakat dengan baik. Maka sangat perlu PAI yang profesional, punya ladang  garapan di musholla dan masjid untuk bagaimana mampu mengambil hati para jamaah. Oleh karena itu PAI perlu belajar metode menyampaikan dan juga PAI harus punya unggulan bagaimana hasilnya di masyarakat, misalnya terkait dengan jamaah sholat 1 tahun seberapa banyak tambahan jamaah sholat. Penyuluh harus banyak inovasi dalam menyampaikan, PAI jangan hanya konotasi ceramah, bisa kunjungan ke rumah-rumah sehingga fokus pada hasil (outcome), bukan hanya banyaknya ceramah.

Beliau berpesan bahwa PAI jangan sampai bosan melaksankan tugas karena PAI sama dengan Kyai atau guru. Hanya PAI itu sasarannya masyarakat. PAI harus punya unggulan misal yang ditonjolkan keluarga sakinah sebagai ukuranya perceraian menurun. Unggulan meningkatkan kualitas beragama, maka indikatornya masjid penuh jamaahnya. PAI punya tugas untuk meningkatkan kesalehan umat di masyarakat, yaitu bagaimana kualitas beragama di masyarakat semakin meningkat.

PAI punya tugas moderasi beragama, bagaimana masyarakat taat beragama tapi tetap mampu menghargai orang lain, ukurannya meningkatnya kerukunan umat beragama. PAI  dalam kiprahnya dalam masalah di masyarakat mencari solusi bukan memprovokasi. PAI punya tugas meningkatkan kualitas pendidikan agama, PAI harus paham pendidikan yang ada di Kementerian Agama, ada di tingkat dasar  menengah sampai pendidikan di tingkat atas. PAI mempunyai peran di dalam peningkatan kualitas pendidikan di tingkatan tersebut. Dimana ada pemeluk agama maka harus disediakan pendidik.

PAI punyai tugas untuk meningkatkan pendidikan keagamaan agar iman masyarakat meningkat sekaligus menjadi ahli agama. Pendidikan tersebut bisa didapat di pondok pesantren, maupun di pendidikan diniyah. Sehingga keluaran dari pendidikan tersebut tercetak kyai. Meningkatkan pelayanan ibadah haji, PAI perlu mengetahui tentang perhajian untuk mengantarkan menjadi haji mabrur. PAI harus mampu meningkatkan ASN yang bersih dan berwibawa. Berwibawa itu ada syaratnya  yaitu menguasai ilmunya yang tinggi dan menjadi suri tauladan. (ilh/tts)