Rakernas Kemenag 2024 Telah Selesai, Kepala Kemenag Jombang Ajak Jajarannya Segera Lakukan Tindak Lanjut
Diposting pada 17 Nov 2024
Jombang (Humas Kemenag) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2024 Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang dilaksanakan sejak 15 November lalu telah selesai dan ditutup oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi'I, Minggu (17/11/2024).
Berlangsung selama tiga hari, yaitu 15 - 17 November 2024, Rakernas mengangkat tema, "Menyatukan Langkah Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan". Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang (Kemenag Jombang) terdiri dari Kepala Kemenag Jombang, Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, para Kepala Satker Madrasah, Kantor Urusan Agama (KUA), Pengawas madrasah dan PAIS, Penyuluh, dan sejumlah ASN Kemenag Jombang mengikuti secara virtual di Aula Gedung PLHUT setempat.
Kepala Kemenag Jombang Muhajir menyampaikan arahannya beberapa saat usai Rakernas ditutup dengan lagu Bagimu Negeri. Ia menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang aktif mengikuti Rakernas selama tiga hari. Menurutnya, keikutsertaan dalam Rakernas ini memiliki tujuan yang sangat penting.
“Sesungguhnya melalui Rakernas ini kita semua diajak untuk memahami Kementerian Agama secara menyeluruh. Kita diajak untuk memahami, mengenali bahwa Kemenag adalah kementerian besar yang mengurusi semua urusan masyarakat,” tutur Muhajir.
Selanjutnya pria melek digital ini mengatakan kepada jajarannya bahwa hasil Rakernas ini harus segera ditindaklanjuti sambil tetap menunggu produk dari Rakernas, seperti Outlook dan Rencana Strategis (Renstra) Kemenag.
“Saat ini kita sudah memasuki bulan November, dan akan segera menerima DIPA. Setelah tahu program-program besar Kemenag seperti apa, maka nanti silahkan begitu Desember kita menerima DIPA, segera dilakukan telaah DIPA masing-masing untuk dilakukan penyesuaian dan revisi pada awal tahun,” tegasnya.
Lebih lanjut, Muhajir menekankan beberapa catatan penting untuk ditindaklanjuti bersama, antara lain:
Pertama, meneguhkan moderasi beragama bagi semua ASN dan di semua satuan pendidikan madrasah dan pesantren.
“Saya berharap di Bimas Islam yang sudah punya kampung moderasi untuk ditingkatkan lagi, jika diperlukan diseminasi di kampung-kampung yang lain. Di madrasah pada momentum Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama), wajib ada penguatan moderasi beragama kepada siswa baru,” tuturnya.
Kedua, memperluas peran agama dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis lingkungan. “Kita sudah punya Gerakan Madrasah Hijau dan Asri (Gema Hijas), dan Tanam, Pelihara, Jadi Guna dan Manfaat (Tali Jagat), mari kita teruskan,” ajak pria berkaca mata ini.
Ketiga, menggiatkan filantropi keagamaan. Muhajir mengajak untuk gandeng lembaga filantropi keagamaan yang ada di Jombang utk mensukseskan program Kampung Zakat sebagai wujud peranserta Kemenag dalam program pengentasan Kemiskinan.
Keempat, mewujudkan pendidikan yang unggul dan terintegrasi. “Mari menindaklanjuti perguruan tinggi yang bisa bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang unggul dan terintegrasi. Selain itu kita laksanakan program revitalisasi KKM, KKG dan MGMP,” tambahnya.
Kelima, meningkatkan kualitas SDM ASN termasuk penguasaan digital. “Arahan Menag, kita sudah harus mengarah pada paperless. Saya berharap untuk Tanda Tangan Elektronik (TTE), pengawas harus punya TTE untuk mengurangi tatap muka dengan guru,” tutur Muhajir.
Ia juga meminta seluruh jajaran pimpinan untuk menguasai dunia digital karena era saat ini tidak bisa lepas dari digitalisasi. “Untuk aplikasi Kembang Daman harus fast respon, termasuk layanan dan disposisi. Madrasah juga harus punya layanan digital,” tambahnya.
Keenam, mewujudkan tata kelola Smart and Clean Government. “Mari kita support dan dukung Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jombang. Pembangunan ZI juga harus diikuti oleh madrasah dan KUA. Inti ZI adalah peningkatan kualitas pelayanan dan bersih dari praktik-praktik koruptif,” tegas Muhajir.
Ketujuh, dalam rangka pembangunan ZI, harus dibangun komitmen dari seluruh jajaran pimpinan. “Jangan berikan kepada kepala kantor apa yang memang bukan haknya,” tandasnya.
Di akhir penyampaiannya, Kepala Kemenag Jombang menyampaikan pesan dari Wamenag agar seluruh jajaran Kemenag untuk saling menguatkan.
“Kita adalah keluarga besar, kita tingkatkan persatuan, kesatuan, soliditas Kemenag Jombang. Tidak ada yang saling melemahkan, kita adalah satu keluarga, tidak boleh ada yang saling menggerogoti, tapi harus saling menguatkan,” pungkas Muhajir. (dsi)
Penulis: Desi Umiati Kulsum
Editor: